Selasa, 27 Januari 2015

Aksi Internal – Menolak SK Rektor tentang Pembatasan Masa Organisasi Bagi Mahasiswa

Aksi Internal – Menolak SK Rektor tentang Pembatasan Masa Organisasi Bagi Mahasiswa 
#TolakSKRektor  #LegalkanKegiatanDiLuarKampus 



Hari itu, matahari keluar malu-malu tapi sendu mengiringi persiapan aksi. Panji-panji dan massa aksi dari seluruh fakultas bersiap turun. Respon ini sungguh cepat karena isu yang bergulir tak kalah hebat. Wacana dari Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan yang berencana membolehkan hanya mahasiswa minimal semester 3 yang mengikuti organisasi tak pelak menjadi tensi. Menindaklanjuti surat edaran Dikti katanya. Padahal sama sekali Dikti tidak melarang mahasiswa untuk berorganisasi dan juga tak melarang kegiatan pengkaderan / latihan kepemimpinan yang dilakukan di luar kampus oleh HMJ, atau BEM Fakultas juga BEM tingkat Universitas. Seluruh ketua kelembagaan dari tingkat Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ), Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas (BEM-F), hingga tingkat Universitas berkumpul untuk mengkaji isu tersebut sebelumnya. Beragam pandangan yang muncul bermuara jadi satu suara; aksi!

Alur sedikit berubah saat WR III memutuskan bertemu untuk mediasi, setelah beberapa hari sulit ditemui. Nasi sudah jadi bubur, massa aksi sudah berkumpul dan panji-panji sudah berkibar. Kostum hitam dipilih sebagai representasi kematian organisasi kampus jika memang benar wacana tersebut dibuat Surat Keputusan oleh rektor. Massa aksi yang terpisah dari seluruh fakultas berkumpul di lapangan utama. Ratusan mahasiswa. Lama kita tak melihat ini, semua bersatupadu. Satu langkah, satu irama. Koordinator lapangan aksi tersebut adalah Presiden Mahasiswa Universitas Pakuan tentu dibantu dengan teman-teman lain dari kelembagaan mahasiswa untuk mengatur aksi tersebut agar tetap berjalan lancar.
Kurang lebih pukul 9, massa telah berkumpul. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan mulailah border dibuat. Satu suara menyanyikan lagu Indonesia Raya. WR III yang tadinya tak mau menemui mahasiswa akhirnya bersedia berdialog dengan perwakilan para ketua lembaga. Masjid dipilih menjadi tempat dialog, namun mahasiswa menolaknya. Halaman masjid yang rindang menjadi jalan tengah dilakukannya dialog WR III dengan mahasiswa.
Pembicaraan sangat alot sedang massa terus meneriakkan kata-kata perjuangan. Lagu-lagu pembakar semangat mahasiswa terus didndangkan seolah tak mau berhenti untuk membakar semangat mahasiswa. Dialog terus berlangsung lama, sedangkan mahasiswa terus menunggu. Panasnya matahari siang itu tak mampu terbendung kulit. Keputusan yang strategis harus segera diambil agar provokasi sulit. Dialog masih belum menemukan hasilnya, akhirnya WR III memutuskan untuk mengumpulkan para WD III yang akan langsung juga berdialog dengan perwakilan para ketua lembaga. Dialog dilanjutkan di aula rektorat dengan terlebih dahulu WR III menemui massa untuk tetap sabar menunggu hingga pukul 1 siang.
Situasi dalam aula tak kalah panas walau pendingin ruangan terus menyala. Adu argumentasi tak terelakan. Terlihat ketidatmeretaan persepsi yang dilontarkan WR III dan para WD III. Massa diluar semakin panas, provokasi masuk hingga membuat ganas. Ban dibakar dan sempat terjadi sedikit gesekan antar mahasiswa tapi itu bisa segera diselesaikan dan dialog dalam aula tetap dilanjutkan. Massa semakin bosan menunggu lama karena tak ada hasil juga. Hingga akhirnya berita acara menjadi hasil kesepakatan bersama. Beberapa poin disepakati untuk dipatuhi dan dijalankan. Massa yang sudah lama menunggu kini rapat dengan pintu masuk rektorat. Sebelum provokasi menjadi-jadi, WR III dan para WD III serta para perwakilan ketua lembaga keluar menemui massa. Keputusan dibacakan dan diterima semua pihak. Wacana pembatasan masa mengikuti organisasi dibatalkan, kegiatan di luar kampus yang bertajuk kepemimpinan disahkan, dan keputusan lainnya mengikuti.
Pembacaan keputusan itu langsung oleh WR III didampingi Presiden Mahasiswa dan Ketua Badan Legislatif Mahasiswa KBM Unpak. Perjuangan sejak pagi terbayarkan. Aksi diakhiri dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya oleh semua yang ada. Mahsiswa telah membuktikan kekuatannya melalui persatuan. Dengan demikian, perjuangan yang satu selesai dan ayo lanjutkan perjuangan selanjutnya.
Hidup mahasiswa!

Ditulis Oleh :

KOMINFO BEM KBM UNIVERSITAS PAKUAN

0 komentar:

Posting Komentar