Aksi Internal – Menolak SK Rektor tentang Pembatasan Masa Organisasi Bagi Mahasiswa
#TolakSKRektor #LegalkanKegiatanDiLuarKampus
Hari itu, matahari
keluar malu-malu tapi sendu mengiringi persiapan aksi. Panji-panji dan massa
aksi dari seluruh fakultas bersiap turun. Respon ini sungguh cepat karena isu
yang bergulir tak kalah hebat. Wacana dari Wakil Rektor III Bidang
Kemahasiswaan yang berencana membolehkan hanya mahasiswa minimal semester 3
yang mengikuti organisasi tak pelak menjadi tensi. Menindaklanjuti surat edaran
Dikti katanya. Padahal sama sekali Dikti tidak melarang mahasiswa untuk
berorganisasi dan juga tak melarang kegiatan pengkaderan / latihan kepemimpinan
yang dilakukan di luar kampus oleh HMJ, atau BEM Fakultas juga BEM tingkat
Universitas. Seluruh ketua kelembagaan dari tingkat Himpunan Mahasiswa Jurusan
(HMJ), Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas (BEM-F), hingga tingkat Universitas
berkumpul untuk mengkaji isu tersebut sebelumnya. Beragam pandangan yang muncul
bermuara jadi satu suara; aksi!
Alur sedikit berubah
saat WR III memutuskan bertemu untuk mediasi, setelah beberapa hari sulit
ditemui. Nasi sudah jadi bubur, massa aksi sudah berkumpul dan panji-panji
sudah berkibar. Kostum hitam dipilih sebagai representasi kematian organisasi
kampus jika memang benar wacana tersebut dibuat Surat Keputusan oleh rektor. Massa
aksi yang terpisah dari seluruh fakultas berkumpul di lapangan utama. Ratusan
mahasiswa. Lama kita tak melihat ini, semua bersatupadu. Satu langkah, satu
irama. Koordinator lapangan aksi tersebut adalah Presiden Mahasiswa Universitas
Pakuan tentu dibantu dengan teman-teman lain dari kelembagaan mahasiswa untuk
mengatur aksi tersebut agar tetap berjalan lancar.
Kurang lebih pukul 9,
massa telah berkumpul. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan mulailah
border dibuat. Satu suara menyanyikan lagu Indonesia Raya. WR III yang tadinya
tak mau menemui mahasiswa akhirnya bersedia berdialog dengan perwakilan para
ketua lembaga. Masjid dipilih menjadi tempat dialog, namun mahasiswa
menolaknya. Halaman masjid yang rindang menjadi jalan tengah dilakukannya
dialog WR III dengan mahasiswa.
Pembicaraan sangat alot
sedang massa terus meneriakkan kata-kata perjuangan. Lagu-lagu pembakar
semangat mahasiswa terus didndangkan seolah tak mau berhenti untuk membakar
semangat mahasiswa. Dialog terus berlangsung lama, sedangkan mahasiswa terus
menunggu. Panasnya matahari siang itu tak mampu terbendung kulit. Keputusan
yang strategis harus segera diambil agar provokasi sulit. Dialog masih belum
menemukan hasilnya, akhirnya WR III memutuskan untuk mengumpulkan para WD III
yang akan langsung juga berdialog dengan perwakilan para ketua lembaga. Dialog
dilanjutkan di aula rektorat dengan terlebih dahulu WR III menemui massa untuk
tetap sabar menunggu hingga pukul 1 siang.
Situasi dalam aula tak
kalah panas walau pendingin ruangan terus menyala. Adu argumentasi tak
terelakan. Terlihat ketidatmeretaan persepsi yang dilontarkan WR III dan para
WD III. Massa diluar semakin panas, provokasi masuk hingga membuat ganas. Ban
dibakar dan sempat terjadi sedikit gesekan antar mahasiswa tapi itu bisa segera
diselesaikan dan dialog dalam aula tetap dilanjutkan. Massa semakin bosan
menunggu lama karena tak ada hasil juga. Hingga akhirnya berita acara menjadi hasil
kesepakatan bersama. Beberapa poin disepakati untuk dipatuhi dan dijalankan.
Massa yang sudah lama menunggu kini rapat dengan pintu masuk rektorat. Sebelum
provokasi menjadi-jadi, WR III dan para WD III serta para perwakilan ketua
lembaga keluar menemui massa. Keputusan dibacakan dan diterima semua pihak.
Wacana pembatasan masa mengikuti organisasi dibatalkan, kegiatan di luar kampus
yang bertajuk kepemimpinan disahkan, dan keputusan lainnya mengikuti.
Pembacaan keputusan itu
langsung oleh WR III didampingi Presiden Mahasiswa dan Ketua Badan Legislatif
Mahasiswa KBM Unpak. Perjuangan sejak pagi terbayarkan. Aksi diakhiri dengan
menyanyikan lagu Indonesia Raya oleh semua yang ada. Mahsiswa telah membuktikan
kekuatannya melalui persatuan. Dengan demikian, perjuangan yang satu selesai
dan ayo lanjutkan perjuangan selanjutnya.
Hidup mahasiswa!
Ditulis Oleh :
KOMINFO
BEM KBM UNIVERSITAS PAKUAN
0 komentar:
Posting Komentar